PENDAHULUAN
Ø Latar Belakang
Penalaran merupakan suatu proses cara
berfikir seseorang, yang biasa nya berhubungan dengan logika. Penalaran dan pemecahan masalah biasanya berhubungan dengan topik –topik yang
sangat erat hubungan nya dengan cara berfikir seseorang.Dalam menarik pada
suatu kesimpulan,dan mengevaluasi apakah kesimpulan tersbut itu benar atua
salah merupakan suatu titik berat pada
penalaran. Sehingga pada makalah ini penulis akan membahas tentang penyimpulan
penalaran tersebut dengan proporsi, implikasi,ineferensi, dan bagaimana menguji
ndata dan fakta.
Ø Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan penalaran ?
2.
Apakah yang dimaksud dengan proporsi ?
3.
Apakah yang dimaksud dengan inferensi
dan implikasi?
4.
Apakah yang dimaksud dengan wujud
efidensi?
5.
Bagaimana cara menguji data, faktadan
autoritas dengan baik dan benar?
Ø Tujuan
Agar
dapat memahami penalaran dan proporsi, serta inferensi dan implikasi, dan agar
mengetahui cara menguji data, fakta dan otoritas dengan baik dan benar.
PEMABAHASAN
· Penalaran
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak belakang dari pengamatan indera (pengamatan
empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proporsi-proporsi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proporsi yang diketahui atau di anggap benar, orang menyimpulkan sebuah proporsibaru yang
sebelumnya tidak diketahui. Proses ini lah yang disebut menalar.
· Proporsi
Proporsi adalah
“pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta mempunyai
nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya”. Maksud kedua-duanya ini
adalah dalam suatu kalimat proporsi standar tidakboleh mengandung 2 pernyataan
benar dan salah sekaligus.
4 kriteria Proporsi
:
1) Berdasarkan bentuk
2) Berdasarkan sifat
3) Berdasarkan
kualitas
4) Berdasarkan
kuantitas
· Inferensi
dan Implikasi
Inferensi
merupakan suatu proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui.
Inferensi adalah konklusi logis atau implikasi berdasarkan informasi yang
tersedia. Dalam system pakar, proses inferensi dilakukan dalam suatu modul yang
disebut inference engine. Sedangkan implikasi artinya akibat, seandainya
dikaitkan dengan konteks bahasa hukum, misalnya implikasi hukum nya, berarti
akibat hukum yang akan terjadi berdasarkan suatu peristiwa hukum yang terjadi.
Metode
inferensi adalah mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang digunakan
untuk mencapai suatu kesimpulan. Metode ini akan menganalisa masalah tertentu
dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang baik. Penalaran
dimulai dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan
fakta-fakta yang ada.
· Wujud Efidensi
Evidensi
merupakan semua fakta yang ada ,semua kesaksian, semua informasi, atau
autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam
kedudukan sebagai evidensi tidak boleh digabung dengan apa yang dikenal sebagai
pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah evidensi itu
berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah
bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu.
· Cara menguji data
Cara menguji data adalah informasi yang terdapat pada sebuah
data yang memiliki fakta serta hasil yang akurat, sehingga diperlukan adanya
pengujian dan cara-cara untuk digunakan secara evidensi, seperti observasi,
kesaksian atau keterangan dari sumbernya dan autoritas.
·
Cara menguji fakta
Untuk
menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta,
maka harus diadakan penilaian.penilaian tersebut baru merupakan penilain
tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta,
sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua
yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat
kesimpulan yang akan diambil. Cara menguji fakta :
1. Konsistensi
Konsistensi suatu informasi bisa
jadi tolak ukur yang baik untuk menentukan informasi itu merupakan fakta atau
bukan. Dalam hal ini data atau informasi yang bisa kita anggap sebagai fakta
ialah ketika tiap data yang diberikan saling mendukung. Dari beberapa data yang
kita terima tidak ada yang saling bertentangan dan saling melemahkan data yang
lain. Tentu saja kalau banyak pertentangan akan membuat kumpulan data tersebut
semakin tidak valid. Saya memperoleh materi ini dari suatu buku yang saya
pinjem dan setelah dipelajari saya ingin memberi contoh dari data yang kurang
valid: Saya pergi ke pasar untuk membeli ikan. Pada hari itu saya sedang sakit
parah karena masuk angin. Itulah contoh yang saya bisa buat. Kalau ada yang
keliru mohon dibenarkan(komentar di artikel ini). Contoh diatas terdiri dari 2
pernyataan "Saya pergi ke pasar untuk membeli ikan" dan juga
"Pada hari itu saya sedang sakit parah karena masuk angin". Dalam contoh
itu dapat langsung kita pahami bahwa informasi yang kedua melemahkan informasi
yang pertama. Ini membuat penerima informasi menjadi ragu bahwa ini sebuah
fakta.
2.
Koherensi
Untuk mengetahui suatu infromasi
ialah suatu fakta kamu perlu menggunakan dasar koherensi. Yang dimaksud dengan
dasar koherensi ialah bagaimana data atau infromasi tersebut sesuai dengan
pengalaman manusia pada umumnya. Kalau informasi yang diterima sama sekali
jarang terjadi atau kejadian yang tidak masuk akal tentu saja informasi
tersebut diragunakan kebenarannya. Contoh yang sangat sederhana ketika
seseorang mengaku bertemu dengan monster atau makhluk luar angkasa akan sangat
sulis sekali untuk dipercaya sebagai suatu fakta. Sebaliknya apabila ada
informasi seperti ini "Terjadi pembunuhan di kebun teh kemarin malam"
informasi ini tentu bisa lebih diterima. Oleh karena itu ada baiknya jika ingin
menyampaikan suatu fakta disertai oleh contoh nyata pengalaman yang dialami
masyarakat umum.
·
Cara
menilai otoritas
Metode ini digunakan untuk menguasai
ilmu pengetahuan jika metode pengalaman tidak dapat digunakan secara
efektif. Cara lain dengan bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain.
Seorang mahasiswa tidak perlu pergi ke bulan untuk mengetahuitentang keadaan
dan situasi bulan. Mereka dapat bertanya pada dosennya atau orang yangmempunyai
pengalaman dalam bidangnya.
PENUTUP
Kesimpulan
Penalaran adalah proses berfikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan
pengertian. Penalaran merupakan suatu proses cara berfikir seseorang, yang
biasanya berhubungan dengan logika, kosep dan pengertian. Dalam penalaran itu
juga dikenal proporsi sebagai proses penyimpulan yang terdiri daridasar
penyimpulan (premis) dan hasil kesimpulan (konklusi)
DAFTAR PUSTAKA
SOAL!!
1. Proses berpikir
yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep
dan pengertian adalah arti dari…
a. Penalaran*
b. Inferensi
c. Proporsi
2. Yang tidak termasuk dalam metode penalaran adalah …
a. Inferensi
b. Silogisme*
c. Proposisi
3. konsistensi dan koherensi merupakan cara Dalam menguji yaitu
…
a. fakta*
b. data
c. proporsi
4. Data atau infromasi yang sesuai dengan pengalaman manusia pada umumnya
disebut…
a. Dasar koherensi
b. Otoritas
c. Proporsi
5.
Adanya
pengujian dan cara-cara untuk digunakan secara evidensi, seperti observasi,
kesaksian atau keterangan dari sumbernya dan autoritas adalah cara menguji …
a. Fakta
b. Data*
c. Inferensi
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar